Setiap bergantinya tahun kita menjumpai PC (PersonalComputer) yang tidak hanya kian canggih dan power full, namun juga ringan dan tipis sehingga mudah dibawa ke mana saja. Hal ini seakan menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat yang selalu mobile.
Saat ini pengguna
dihadapkan pada pilihan akan menggunakan perangkat hybrid berbasis Windows 8.1
dengan portabilitas tinggi namun performa sebatas Netbook yang mengadopsi
processor Bay Trail. Ataukah memakai
processor bertenaga macam Haswell berlayar besar tetapi berat untuk dibawa bepergian.
Dilema ini akan terjawab melalui kehadiran processor Broadwell yang didesain dengan teknologi 14 nm. Broadwell
memungkinkan terjadinya keseimbangan pada perangkat tablet 2-in-1 berukuran
12.5 inchi yang beratnya kurang dari 1.5 pound dan lebih tipis dari iPad Air.
AMD menjanjikan processor
yang mereka buat akan lebih hemat hingga 25 kali lipat melampaui Hukum Moore
dengan menggeser beberapa beban kerja pada processor grafis (GPU). Jika AMD
berhasil mengkombinasikan antara kinerja grafis yang tinggi dengan hematnya
daya baterai maka tidak mungkin akan terjadi persaingan sengit dalam komputasi
2-in-1.
Mulai tahun 2016 Intel
ingin mendorong "PC wire-free" yang bisa men-share konten display ke
display lainnya melalui teknologi WiGig. Ide ini berawal dari keinginan
Intel untuk menjadikan setiap monitor komputer atau TV bisa menjadi dumb
terminal bagi laptop tanpa membutuhkan adanya konektor.
USB Implementers Forum
sedang menyiapkan USB 3.1 yang tidak hanya lebih cepat dari generasi
pendahulunya, tetapi akan menggunakan konektor USB Type-C yang reversible tanpa
khawatir anda akan terbalik dalam memasang kabel pada USB.
International
Electrotechnical Commission akan menerbitkan spesifikasi teknis untuk charger
laptop universal pada tahun ini. Hal ini akan membuat lega bagi para pelanggan
yang merasa kesulitan mencari penganti charger laptop mereka yang hilang atau
rusak dengan harga wajar.
Kabar gembira untuk para
gamer yang akan mendapatkan game lebih halus tanpa lag karena ada solusi V-Sync
berbasis software.
Hadirnya modul memory DDR4 dapat
meningkatkan bandwidth sampai 50 persen dan lebih hemat daya sampai 35 persen
dibanding DDR3. Intel akan mengadopsi DDR4 pada processor Extreme Edition di
semester kedua tahun 2014, namun dukungan DDR4 untuk PC baru akan datang dengan
munculnya processor Intel Core Generasi keenam kode Skylake di tahun
2015.
Micron mempelopori
teknologi memory yang keluar dari jalur DRAM konvensional dengan mengenalkan
teknologi yang dikenal sebagai Hybrid Memory Cubes. Desain teknologi ini adalah
dengan menumpuk modul memory secara vertikal. Koneksi yang dihasilkan
menawarkan bandwidth hingga 15 kali lipat dan 70 persen energi lebih efisien
dibanding DDR3. Teknologi Hybrid Memory Cubes pertama kali akan muncul pada
workstation high-performance dan server pada tahun 2015, dan tak menutup
kemungkinan pada tahun mendatang akan hadir juga di laptop.
Jika anda sudah
menjalankan komputer dengan SSD (Solid State Drive) maka tak ingin
berbalik lagi menggunakan HDD (Hard Disk Drive), hal ini
disebabkan performa SSD yang memiliki speed di atas HDD. Nah, SATA Express ini memungkinkan
PC untuk bekerja jauh lebih cepat dari SSD ataupun hybrid SSD dan HDD, sebab SATA
Express mampu menembus kecepatan transfer data hingga 2 Giga Byte per detik.
Sebagai perbandingan interface SATA saat ini memiliki kecepatan 6 Giga bit per
detik atau setara dengan 0.75 Giga Byte per detik. Ingat besarnya nilai 1 byte
= 8 bit. Saat ini pun sudah ada beberapa motherboard yang mengadopsi teknologi
SATA Express.
Wireless 802.11ax
menawarkan kecepatan sampai 4 kali lipat untuk koneksi individu dan mampu
meningkatkan manajemen spektrum untuk mengurangi kemacetan hotspot. Namun kita baru bisa
menikmati teknologi ini pada perangkat setidaknya sampai tahun 2019.
0 komentar:
Posting Komentar